REPRESENTASI TOXIC MASCULINITY & BULLYING PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KEMENDIKBUD RI “INI GAK LUCU”
DOI:
https://doi.org/10.36080/kvs.v4i1.233Kata Kunci:
Iklan Layanan Masyarakat, Semiotika Peirce, Bullying, Toxic MasculinityAbstrak
Pada tahun 2023, Toxic masculinity dan bullying menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Banyak hal yang mempengaruhi toxic masculinity dan bullying dari cara berpakaian, gaya berbicara, aksesoris merupakan salah satu bentuk komunikasi. Melalui pakaian, seseorang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan tersebut digunakan untuk pencitraan atau bentuk branding seseorang itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana representasi visual yang disampaikan dalam iklan layanan masyarakat (ILM) yang berjudul “Ini Gak Lucu” mengenai toxic masculinity dan bullying. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce untuk menerjemahkan makna simbol-simbol dalam iklan layanan masyarakat (ILM). Dalam semiotika Peirce dibagi menjadi tiga elemen utama yakni tanda, objek, dan interpretan. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Bertujuan untuk menjelaskan fenomena secara mendalam, melalui pengumpulan data yang mendalam. Hasil yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pesan moral yang di sampaikan melalui visual iklan layanan masyarakat yang berjudul “Ini Gak Lucu” dapat membuka mata kita untuk lebih menghargai satu sama lain tanpa memandang gender.