PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERUNDUNGAN DI LINGKUNGAN SMKN 49 JAKARTA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.36080/artinara.v4i1.223Kata Kunci:
perundungan, pencegahan, penanganan, pengabdian masyarakat, remaja, bullying, community service, intervention, prevention, teenagersAbstrak
Perundungan merupakan bentuk kekerasan yang sering terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah. Tindakan ini dapat berupa ejekan, ancaman, hingga kekerasan fisik yang dilakukan secara berulang oleh individu atau kelompok yang lebih kuat terhadap korban yang lebih lemah. Dampaknya sangat serius, mencakup tekanan psikologis, penurunan kepercayaan diri, kecemasan, dan gangguan akademik bagi korban. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta pelatihan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 49 Jakarta Utara mengenai pencegahan dan penanganan perundungan di sekolah. Dengan metode interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi, program ini berusaha meningkatkan kesadaran serta membentuk karakter siswa yang lebih peduli dan berempati. Hasil evaluasi melalui kuesioner menunjukkan bahwa program ini efektif, dengan rata-rata penilaian di atas 4,0, menandakan kepuasan peserta terhadap materi yang disampaikan. Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan aman, siswa diharapkan dapat belajar dengan lebih nyaman serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mencegah dan menangani perundungan. Pendidikan karakter yang kuat dan pembentukan lingkungan sosial yang positif akan menjadi fondasi dalam membangun generasi muda yang berintegritas dan empatik.
Referensi
[1]. S. Widaningsih, R. D. S. Rizki, S. Ruliyanti, and F. R. Lesmana, “Pencegahan dan Penanganan Bullying di Lingkungan Sekolah,” Journal of Empowerment, vol. 5, no. 2, pp. 229, 2024, doi: 10.35194/je.v5i2.4528.
[2]. AW Rachma, “Upaya Pencegahan Bullying Di Lingkup Sekolah,” Jurnal Hukum Dan Pembangunan Ekonomi, vol. 10, no. 2, pp. 241-257, 2022, doi: 10.20961/hpe.v10i2.62837
[3]. J. P. Prastiti and I. Anshori, “Efek Sosial Dan Psikologis Perilaku Bullying terhadap Korban,” J. Sains Sosio Hum., vol. 7, no. 1, pp. 69–77, 2023.
[4]. T. Setyanawati, “Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah Atas Di Lingkungan Sekolah,” J. Innov. Reasearch Knowl., vol. 3, no. 5, pp. 1–14, 2023.
[5]. T. Blakeslee, J. Snethen, R. F. Schiffman, S. H. Gwon, M. Sapp, and S. Kelber, “Adolescent characteristics, suicide, and bullying in high school,” The Journal of School Nursing, vol. 39, no. 6, pp. 463–474, 2021, doi: 10.1177/10598405211038235.
[6]. S. A. Useche, R. Valle-Escolano, E. Valle, and N. Colomer-Pérez, “Gender differences in teenager bullying dynamics and predictors of peer-to-peer intimidation,” Heliyon, vol. 9, no. 9, pp. 1–12, 2023, doi: 10.1016/j.heliyon.2023.e20243.
[7]. A. Azzahra and A. L. A. Haq, “Intensi Pelaku Perundungan (Bullying): Studi Fenomenologi Pada Pelaku Perundungan di Sekolah,” Psycho Idea, vol. 17, no. 1, p. 67, Feb. 2019, doi: 10.30595/psychoidea.v17i1.3849.
[8]. N. R. R. Azizah and S. Nurus, “Causes of Bullying and Strategies for Prevention in Pesantren: A Holistic Approach to Creating an Inclusive Environment,” Asatiza J. Pendidik., vol. 6, no. 1, pp. 63–76, 2025.
[9]. A. Noya, J. Taihuttu, and E. Kiriwenno, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Bullying Pada Remaja,” Humanlight J. Psychol., vol. 5, no. 1, pp. 1–16, 2024, [Online]. Available: http://ejournal-iakn-manado.ac.id/index.php/humanlight.
[10]. P. N. S. Sirait, “Mengeksplorasi pengalaman psikologis remaja korban bullying,” Jurnal Wacana Psikokultural, vol. 1, no. 01, pp. 53–62, Dec. 2023, doi: 10.24246/jwp.v1i01.10058.
[11]. L. Andriani, B. Nur, and A. N. Lestari, “Penerapan Pola Asuh Permisif Meningkatkan Risiko Perilaku Bullying Remaja,” J. Kendedes Heal. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 27–32, 2022, [Online].
[12]. L. R. Huesmann and L. D. Taylor, “The role of media violence in violent behavior,” Annual Review of Public Health, vol. 27, no. 1, pp. 393–415, 2006, doi: 10.1146/annurev.publhealth.26.021304.144640.
[13]. P. N. S. Sirait, “Mengeksplorasi pengalaman psikologis remaja korban bullying,” Jurnal Wacana Psikokultural, vol. 1, no. 01, pp. 53–62, 2023, doi: 10.24246/jwp.v1i01.10058.
[14]. G. Santoso, A. Abdulkarim, B. Maftuh, Sapriya. Sapriya, and M. Murod, “Kajian keikutsertaan Indonesia dalam Organisasi Internasional untuk Perdamaian Dunia di Abad 21,” J. Pendidik. Transform., vol. 2, no. 1, pp. 157–170, 2023.
[15]. R. Pemerintah, K. Tebing, and D. Lingkungan, “Pencegahan Bullying Di Sekolah: Langkah-Langkah Yang Dapat Dilakukan,” www.tebingtinggikota.go.id, 2024. https://www.tebingtinggikota.go.id/berita/artikel/pencegahan-bullying-di-sekolah-langkah-langkah-yang-dapat-dilakukan (accessed Aug. 15, 2024).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Artinara

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.