https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/issue/feed SUHANAH 2024-09-02T08:21:29+07:00 Open Journal Systems <p>Jurnal Perlindungan Perempuan dan Anak</p> https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/157 Representasi Male Gaze dalam Drama Series Korea Mask Girl (2023) 2024-08-12T05:44:43+07:00 Farhan Aulia Harun 2043501242@student.budiluhur.ac.id Rista Azimatul Musyayadah 2043501192@student.budiluhur.ac.id Abdur Rozak 2043501275@student.budiluhur.ac.id <p>Pada dunia perfilman, perempuan sering kali diposisikan sebagai objek pandang kamera, karakter laki-laki dalam film, maupun hasrat visual penonton, khususnya laki-laki. <em>Male gaze</em> merujuk pada cara film dan media lainnya merepresentasikan perempuan dari perspektif laki-laki heteroseksual, yang mengatur perempuan sebagai objek dari hasrat visual dan erotis. Drama Korea <em>Mask </em>yang dirilis pada tahun 2023 dan disutradarai oleh Kim Yong-hoon. memberikan contoh yang menarik tentang bagaimana konsep male gaze dapat digunakan dalam konteks media modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan data yang digunakan pada penelitian ini dikumpulkan melalui observasi visual dengan menonton seluruh episode dari serial <em>Mask Girl</em> guna mengidentifikasi adegan-adegan yang relevan dengan konsep <em>male gaze</em>, dan data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tangkapan layar pada potongan adegan yang ada pada serial <em>Mask Girl</em> yang merepresentasikan visual maupun interaksi yang menggambarkan <em>male gaze</em>. Adapun metode ini digunakan untuk menjelaskan secara mendalam terkait bagaimana <em>male gaze </em>yang digunakan oleh media modern berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan norma-norma gender. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa drama <em>Mask Girl</em> secara jelas mencerminkan teori "Male Gaze" yang dikemukakan oleh Laura Mulvey. Dalam drama ini, wanita seringkali digambarkan sebagai objek seksual baik melalui tatapan kamera, peran karakter dalam cerita, maupun perspektif penonton.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/166 Violence Against Women and Children in the Context of Toxic Communication 2024-09-02T08:21:29+07:00 Novi Andayani Praptiningsih novi.ap@uhamka.ac.id Silvie Mil silviesahara@uhamka.ac.id Heni Hayat heni.h@lspr.edu <p>This research aims to analyze violence against women and children that can occur in toxic families. Toxic people are people who have a tendency to control other people's lives so that they follow their wishes, and even control other people's lives. Toxic people could be people closest to the victim, such as the immediate family. The method uses a qualitative approach, through in-depth interview and observation, using interactive model. The results of the research show that family victims caused by a father's persistent infidelity result in a child (girl) becoming apathetic towards romantic relationships. However, this did not happen to the boy, even though he did not know what was really in his heart regarding his father's brutal behavior. Meanwhile, mothers who are often threatened and intimidated both physically and verbally become closed off, depressed and often want to commit suicide. What makes him survive in life is the presence of his children who strengthen and motivate him to always be strong and steadfast in living life. Even though the mother actually wanted to separate from her husband, she felt embarrassed if she had to live as a widow, worried that she would become the subject of negative gossip. So the wife has survived to this day, even though she endures the heartache of being cheated on and the physical pain of being frequently beaten.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/159 Peran Perempuan Kepala Daerah dalam Pembuatan Kebijakan Responsif Gender 2024-08-29T06:33:07+07:00 Audra Jovani audra.jovani@uki.ac.id <p>Artikel ini mendeskripsikan mengenai peran perempuan kepala daerah dalam pembuatan kebijakan yang responsif gender. Adapun yang menjadi prioritas dalam kebijakan responsif gender adalah pemenuhan kebutuhan perempuan dan anak di beberapa daerah di Indonesia. Kebijakan yang responsif gender ini meliputi isu kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, lingkungan hidup, ekonomi dan lain-lain. Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana peran perempuan kepala daerah dalam pembuatan kebijakan responsif gender melalui peraturan dan anggaran di daerah masing-masing. Dengan menggunakan metode kajian pustaka, artikel ini berpendapat bahwa kapasitas perempuan kepala daerah dapat menentukan kualitas pemerintahan melalui kebijakan responsif gender. Oleh sebab itu diperlukan lebih banyak perempuan kepala daerah sehingga dapat melahirkan kebijakan yang responsif gender di seluruh daerah di Indonesia.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/158 Viktimisasi Struktural dan Kesehatan Mental Perempuan Korban Kekerasan dalam Relasi Pacaran 2024-08-28T03:35:42+07:00 Syarifah Dwi Pratama syarifahdwip@gmail.com <p>Penelitian ini membahas mengenai viktimisasi struktural dalam kekerasan relasi pacaran yang diterima oleh perempuan. Perempuan merupakan pihak yang rentan menjadi korban kekerasan dalam struktur tatanan sosial, salah satunya dalam kekerasan relasi berpacaran. Penelitian ini menjelaskan mengenai bentuk-bentuk kekerasan yang dialami oleh korban. Pada umumnya kekerasan yang diterima oleh korban adalah kekerasan secara fisik, psikis, ekonomi, dan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai efek yang diterima dari adanya kekerasan terhadap kesehatan mental yang dialami oleh perempuan korban kekerasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitaif dan pendekatan deskriptif. Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi karena adanya ketidak seimbangan gender antara laki-laki dan perempuan. Adanya budaya patriarki yang telah mengakar pada masyarakat menjadi salah satu faktor terjadinya kekerasan. Dalam budaya patriarki dalam masyarakat juga memunculkan adanya stigma terhadap perempuan korban kekerasan dalam pacaran. Pada penelitian ini ditemukan proses terjadinya kekerasan dalam pacaran dipengaruhi oleh adanya faktor ekonomi, sosial, dan ideologi, sementara tidak ditemukannya faktor geopolitik. Budaya patriarki menjadi sebuah struktur yang mendorong perempuan menjadi korban kekerasan. Dalam penelitian ini semua korban mengalami kekerasan secara psikis. Budaya patriarki dan stigma yang ada membuat korban merasa berhak menerima dan mewajarkan tindakan kekerasan tersebut. Dengan adanya hal ini membuat kekerasan dalam pacaran kerap kali terulang dan menjadi sebuah siklus yang biasa terjadi. Kekerasan yang berulang dapat mengakibatkan dampak serius pada kesehatan mental korban, termasuk PTSD, depresi, dan mempengaruhi gambar diri.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/165 Pendalaman Teori Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di FK YARSI melalui Kepeminatan Domestic Violence 2024-08-30T08:29:25+07:00 Farah Primadani Kaurow farah.primadani@yarsi.ac.id <p>Perempuan dan anak-anak seringkali menjadi korban kekerasan di lingkup rumah tangga, karena dianggap sebagai kelompok yang minoritas, serta adanya budaya patriarki yang tinggi di Indonesia. Korban umumnya akan mencari pertolongan medis ke dokter atas luka-luka yang dideritanya, sehingga peran dokter sangatlah penting, baik sebagai <em>treating doctor</em> maupun <em>assessing doctor</em>. Mahasiswa di tahap pendidikan sarjana kedokteran penting untuk memahami fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai masalah global yang memiliki dampak terhadap kesehatan, sehingga pada saat menjalani pendidikan di tahap profesi dokter, pola pikir dan insting mereka cukup memadai saat bersinggungan dengan kasus-kasus tersebut. Adanya blok Elektif untuk kepeminatan <em>Domestic Violence</em> di tahap pendidikan sarjana kedokteran FK Yarsi memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendalami fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkup rumah tangga serta bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pakar yang ahli di bidangnya.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/164 Perlindungan Anak sebagai Pelaku Kejahatan Akibat dari Korban KDRT 2024-08-30T08:17:56+07:00 Laela Rachmawati 2243500481@student.budiluhur.ac.id Muhammad Irsyad Muammar 2243500481@student.budiluhur.ac.id Mini Erida 2243500481@student.budiluhur.ac.id <p>Penelitian ini membahas dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap anak-anak dan bagaimana trauma yang dialami dapat menyebabkan mereka menjadi pelaku kejahatan. Melalui pendekatan kualitatif dan studi literatur, penelitian ini mengidentifikasi pengaruh KDRT terhadap perkembangan psikologis, emosional, dan sosial anak, serta menganalisis mekanisme perlindungan hukum yang tersedia di Indonesia bagi anak-anak korban KDRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami KDRT berisiko tinggi mengalami gangguan seperti kecemasan, depresi, dan perilaku menyimpang, yang dapat memicu tindakan kriminal. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan hukum yang kuat dan dukungan yang efektif untuk membantu anak-anak korban KDRT dalam mengatasi trauma dan mencegah mereka terjerumus ke dalam perilaku kriminal di masa depan.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH https://jurnal.budiluhur.ac.id/index.php/suhanah/article/view/163 Analisis Strategi Pencegahan Kejahatan Situasional akan Peredaran Kosmetika Ilegal melalui Sentimen Media pada Perempuan 2024-08-30T08:06:47+07:00 Imam Suyudi imam.suyudi@ui.ac.id Muhammad Naufal Afif muhammad.naufal27@ui.ac.id <p>The circulation of illegal cosmetics in Indonesia is an important issue that has a wide impact, especially for female consumers. These illegal products often contain harmful ingredients such as mercury and hydroquinone that can cause serious health problems. This study aims to analyse the situational crime prevention strategy by the Center for Food and Drug Control (BBPOM) in overcoming the circulation of illegal cosmetics. The method used is descriptive qualitative with literature studies from BPOM reports, BBPOM, and previous research. The results showed that the beauty standards formed by the media triggered female consumers to use dangerous cosmetics. BBPOM's strategy includes pre-market and post-market surveillance, as well as public education through the media to raise awareness of the risks of illegal cosmetics. The conclusion of this study emphasises the need for increased collaboration between BBPOM, media, and the public in crime prevention to protect female consumers from health hazards.</p> 2024-08-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SUHANAH